Nasruddin dan Petugas Bea Cukai
Dikisahkan bahwasanya Nasruddin Hoja sering keluar masuk negeri tetangganya. Tentu saja kebiasaan tersebut menimbulkan kecurigaan pada Fulan, petugas bea cukai di perbatasan. Dia yakin sekali bahwa Nasruddin tengah menyelundupkan sesuatu. Namun, setiap kali dia memeriksa Nasruddin dengan sangat teliti, tak ditemukan apa pun, karena Nasruddin hanya membawa keledai yang memanggul jerami. Demikianlah hal tersebut senantiasa berulang.
Tahun demi tahun pun berlalu, hingga mereka berdua pun beranjak tua. Suatu ketika keduanya bertemu kembali, berkatalah si Fulan, “Nasruddin, sekarang kita sudah sama-sama tua. Aku sudah pensiun sebagai petugas bea cukai perbatasan, dan kau pun sudah tidak bepergian lagi ke negeriku. Sudah saatnya kau bicara jujur padaku, toh aku pun tidak akan bisa menangkapmu. Aku sebenarnya yakin sekali bahwa engkau tengah menyelundupkan sesuatu setiap kali memasuki negeriku. Namun, setiap kali aku memeriksamu, aku tidak menemukan apa pun selain keledai dengan jerami di punggungnya. Sebenarnya apa yang engkau selundupkan?”
Dengan entengnya Nasruddin menjawab, “Keledai! Aku menyelundupkan keledai, karena di negerimu harga keledai lebih mahal.”
Balas