Pembaruan Terkini Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • Kang Maman 13.30 on 11 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Bea Cukai, Humor Sufi, Keledai, Nasruddin Hoja   

    Nasruddin dan Petugas Bea Cukai 

    Nasruddin Hoja

    Nasruddin Hoja

    Dikisahkan bahwasanya Nasruddin Hoja sering keluar masuk negeri tetangganya. Tentu saja kebiasaan tersebut menimbulkan kecurigaan pada Fulan, petugas bea cukai di perbatasan. Dia yakin sekali bahwa Nasruddin tengah menyelundupkan sesuatu. Namun, setiap kali dia memeriksa Nasruddin dengan sangat teliti, tak ditemukan apa pun, karena Nasruddin hanya membawa keledai yang memanggul jerami. Demikianlah hal tersebut senantiasa berulang.

    Tahun demi tahun pun berlalu, hingga mereka berdua pun beranjak tua. Suatu ketika keduanya bertemu kembali, berkatalah si Fulan, “Nasruddin, sekarang kita sudah sama-sama tua. Aku sudah pensiun sebagai petugas bea cukai perbatasan, dan kau pun sudah tidak bepergian lagi ke negeriku. Sudah saatnya kau bicara jujur padaku, toh aku pun tidak akan bisa menangkapmu. Aku sebenarnya yakin sekali bahwa engkau tengah menyelundupkan sesuatu setiap kali memasuki negeriku. Namun, setiap kali aku memeriksamu, aku tidak menemukan apa pun selain keledai dengan jerami di punggungnya. Sebenarnya apa yang engkau selundupkan?”

    Dengan entengnya Nasruddin menjawab, “Keledai! Aku menyelundupkan keledai, karena di negerimu harga keledai lebih mahal.”

     
  • Kang Maman 14.42 on 6 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Bis kota, ,   

    Biskota Bisa Dimakan 

    Ini hanya ada di Indonesia, bis kota bisa dimakan. Mau coba?

    Biskota Bisa Dimakan

    Biskota Bisa Dimakan

     
  • Kang Maman 14.19 on 6 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Bakso, Bank, BCA, , , Kuliner, Sate Kambing   

    BCA 

    Bank Central Asia bukan hanya melayani bisnis perbankan, tetapi juga merambah bisnis kuliner. Ini buktinya: BCA (Bakso Ceker Ayam) dan Sate Kambing. 🙂

    Bakso BCA

    Bakso BCA

     
  • Kang Maman 04.56 on 6 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Asmirandah Zantman, , Kapak Emas, Penebang Kayu, Sandra Dewi   

    Kisah Penebang Kayu dan Kapaknya 

    Kapak Emas

    Kapak Emas

    Pada jaman dahulu kala ada seorang seorang penebang kayu bernama Maman. Suatu hari Si Maman sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Dewa menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?”

    Si Maman menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai. Segera Dewa masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.

    “Inikah kapakmu?” Dewa bertanya.
    “Bukan” si Maman menjawab.

    Dewa masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak.

    “Inikah kapakmu?” Dewa bertanya.
    “Bukan” si Maman menjawab.

    Sekali lagi Dewa masuk ke air dan muncul dengan kapak besi.
    “Inikah kapakmu?” Dewa bertanya. “Ya” jawab si Maman.

    Dewa sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si Maman pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.

    Beberapa waktu kemudian, si Maman berjalan-jalan di sepanjang sungai dengan istrinya. Tiba-tiba sang istri terjatuh ke dalam sungai.

    Ketika ia mulai menangis, Dewa menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?
    Si Maman menjawab bahwa istrinya telah terjatuh ke dalam sungai.

    Segera Dewa masuk ke dalam air dan muncul dengan Asmirandah Zantman.

    “Inikah istrimu?” Dewa bertanya. “Ya” si Maman menjawab.

    Mendengar itu, Dewa menjadi sangat marah: “Kamu berbuat curang! Aku akan mengutukmu…” tegur Dewa.
    Si Maman segera menjawab,

    “Maafkan saya, ya Dewa. ini hanya kesalahpahaman belaka. Kalau saya berkata “Bukan” pada Asmirandah Zantman, Engkau pasti akan muncul kembali dengan Sandra Dewi. Kalau saya juga berkata “Bukan” kepadanya, pada akhirnya Engkau pasti akan muncul dengan istri saya dan saya akan berkata “Ya”.

    Kemudian Engkau pasti akan memberikan ketiganya kepada saya. Saya adalah orang miskin. Saya tidak akan mampu menghidupi mereka bertiga. Itu sebabnya saya menjawab “Ya”.

     
  • Kang Maman 04.37 on 6 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Bali, Cowok Idaman, , , Konglomerat   

    Cowok Idaman 

    Cowok Idaman

    Cowok Idaman

    Rina : Kang Maman kerja dimana?
    Maman : Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali…
    Rina : (WAW…Konglomerat pasti!)… Kang Maman tinggal dimana?
    Maman : Pondok Indah Bukit Golf…
    Rina : (WAW kereenn…Rumah Orang-orang “The Haves”) Pasti gede rumahnya yah…?
    Maman : Ngga ah…Biasa aja koq…cuma 3000 m2…
    Rina : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah…?
    Maman : Sedikit koq…Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda…
    Rina : (Wah Kang Maman idaman gue nihh!!) Kang Maman uda punya istri…?
    Maman : Hmm…Sampai saat ini belum tuh…hehe…
    Rina : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya…) Kang Maman merokok??
    Maman : Tidak…rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh…
    Rina : (Wah sehat nihh!) Kang Maman suka minum-minuman keras?
    Maman : Tidak donk…
    Rina : (Gilee…Cool abissss!!) Kang Maman suka maen judi??
    Maman : Nggak…ngapain juga judi? ngabisin duit aja
    Rina : (Ooohhhh…So sweett…) Kang Maman suka dugem gitu ga??
    Maman : Tidak tidak…
    Rina : (Iihh…sholeh banget nih Kang Maman !) Kang Maman udah naik haji?
    Maman : Yah…baru 3x dan umroh paling 6x…
    Rina : (Subhanallah…calon surgawi…) Hobinya apa sih Kang Maman?
    Maman : Bohongin orang……

     
  • Kang Maman 03.38 on 6 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Dompet, Uang   

    Menemukan Dompet 

    Boni sdg berjalan sendiri ketika dia melihat sebuah dompet tergeletak di trotoar. Tanpa pikir panjang, segeralah dia ambil dompet tsb.
    Tapi tiba-tiba datang berlari seseorang dari arah depan sambil berkata,
    “Hei, itu dompet saya!”
    “Apa buktinya?” tanya Boni.
    “Di situ ada fotoku.” kata empunya dompet.
    Kemudian Boni memasukkan jarinya ke dalam dompet dan mengeluarkan selembar uang 500 rupiah.
    Sesaat setelah mengamati uang tsb, Boni memberikan dompet tsb sambil berkata,
    “Benar, foto ini mirip dengan anda, lain kali fotonya harap pakai baju!”

    Sumber: ketawa.com

    Uang 500 Rupiah

    Uang 500 Rupiah

     
  • Kang Maman 03.23 on 6 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: , Dago, Penjahit   

    Penjahit Terhebat 

    Penjahit

    Penjahit

    Di suatu jalan Dago kota Bandung terdapat seorang penjahit yang dengan bangga memasang papan nama yang berbunyi “penjahit terhebat di kota ini”.

    Seminggu kemudian datang lagi seorang penjahit di jalan itu, gak mao kalah dengan penjahit itu dia juga memasang papan nama yang berbunyi “penjahit terhebat di indonesia”.

    Lalu datang lagi seorang penjahit di jalan itu, kalo yang ini lebih tinggi hati, dia memasang papan namanya
    “penjahit terhebat di bumi”.

    Penjahit yang terakhir ini lebih rendah hati, dia datang ke jalan itu dan hanya memasang papan nama
    “penjahit terhebat di jalan ini”.

    Sumber: ketawa.com

     
  • Kang Maman 09.51 on 5 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: Es Jeruk, ,   

    Es Jeruk Panas 

    Es Jeruk Panas

    Es Jeruk Panas

    Menu baru: Es Jeruk Panas. Siapa mau?

     
  • Kang Maman 09.43 on 5 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: , Pointblank   

    Pointblank Juni 2010 

    Pointblank Juni 2010

    Pointblank Juni 2010

    Bulan Juni 2010 yang lalu, Pointblank Indonesia membuat kejutan dengan mengeluarkan karakter baru. Berita ini sempat membuat heboh para pengguna pointblank. (Berita ini asli hoax. Jangan dipercaya. Lebih baik ketawa saja. )

     
  • Kang Maman 01.12 on 4 January 2014 Permalink | Balas
    Tags: , Pohon Sakti   

    Pohon Sakti 

    Pohon Sakti

    Pohon Sakti

    Pohon ini sakti benar, besar batangnya masih selengan, tapi ketika ditabrak mobil, bukannya rubuh, malah mobilnya yang penyok. Mungkin saja pohon ini habis diberi Batu Celup Cap Ponari

     
c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal